Kepada
Bapak/Ibu guru Dan teman-teman, saya ucapkan selamat malam. Saya mengucap
syukur Dan berterima kasih kepada Tuhan atas berkat Dan rahmatnya sehingga Kita
dapat berkumpul kembali Dan berbakti di tempat ini.Tak lupa juga, saya
berterima kasih kepada rapat Dewan guru yang telah memberikan kesempatan bagi
says until membawakan firman Tuhan pada saat ini, Baiklah sebelum saya memulai
acara pada malam Hari ini, Mari sama-sama Kita berdoa “Bapa kami yang disorga ,
terima kasih untuk berkatmu pada Hari, pada saat ini kami akan mendngarkan firman
Tuhan, biarlah apa yang kami dengarkan pada malam inI dapat menjadi berkat bagi
Kita semua, inilah do yang kami sampaikan , sempurnakanlah doa yang tidak
sempurna ini, kami berdoa dalam namaMu dalam ama Yesus AMIN.” Baiklah, judul
pekabaran firman Tuhan yang saya bawakan pada malam Hari ini berjudul
“TEMPERANCE”
Pendahuluan:
Sebenarnya
apa sih temperance itu? Seberapa pentingkan temperance itu? Temperance adalah
pengendalian diri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pengendalian
adalah perbuatan mengendalikan ; pengekangan ( biasanya terhadap hawa nafsu)
Diri adalah
orang atau seorang.
Jadi jika
bisa disimpulkan bahwa pengendalian diri itu adalah pengekangan hawa nafsu
terhadap diri sendiri.
Pengendalian
diri itu sangatlah penting bagi Kita semua. Baik dalam Hal
berpakaian,berbicara,berfikir,juga dalam Hal makanan. Semua yang Kita lakukan
memerlukan pengendalian diri yang baik. Jika Kita tidak dapat mengendalikan
diri dengan baik, maka akan Ada dampak yang akan Kita terima. Seperti contoh
yang terdapat di dalam Alkitab :
· Daud yang tidak dapat mengendalikan
dirinya, sehingga dampaknya adalah ia menginyip Betsyeba yang sedang Mandi
· Lot yang tidak dapat mengendalikan
nafsunya saat ia sedang meminum anggur, Dan dampaknya ia memerkosa anaknya
sendiri
· Hawa yang tidak dapat menahan
nafsunya , sehingga ia memakan buah pengetahuan baik Dan jahat Dan memberikan nya
kepada Adam, sehingga dampaknya adalah mereka jatuh didalam dosa
Isi :
Dari apa
yang Sudah ketahui melalui contoh2 dari Alkitab tersebut, maka
APA akibatnya
jika Kita tidak dapat mengendalikan dirinya Kita?
Jawabannya :
NAFSU
Contohnya :
Dalam Hal makanan, Kita seharusnya makan sebelum lapar Dan berhenti sebelum
kenyang. Jika terlalu verlebihan makan akan menyebabkan obesitas,dll.
Penelitian : “orang yang membatasi jumlah kalori
akan hidup lebih lama. Lebih dari 2000 penelitian mendukung bahwa diet rendah
kalori yang optimal akan memperpanjang hidup 30%-50% . Jika dalam Hal makanan
Kita tidak dapat mengendalikan nafsu Kita, maka Kita akan menjadi orang yang
rakus. Orang yang rakus berarti orang yang tidak dapat mengendalikan nafsu.
Mengenai Nafsu , jika Kita lihat di dalam Amsal 23:2-3 disitu dikatan bahwa “makanan yang sedap adalah menipu” . Itu
artinya Kita sebagi manusia Hanya ingin yang yang enk2nya saja. Jika Kita Sudah
merasa senang , maka lama Kelamaan sikap pengendalian diri kitapun akan berkurang,
itulah yang menyebabkan Kita tidak dapat membedakan Mana keinginan Dan Mana
kebutuhan.
Lalu, BAGAIMANA caranya agar Kita dapat
mengendalikan diri dengan baik?
Jawabannya :
· Kita dapat membuka Alkitab Kita di
Galatia 5:22-23. Disitu disebutkan “tidak
Ada yang menentang hal2 itu” itu artinya Kita harus dapat melakukan apa
yang firman-Nya katakan. Sehingga, Kita
dapat bertarak untuk dapat menjadi seperti Dia
· Berdoa. Di dalam Matius 21:22 bahwa jika Kita meminta kepada-Nya dengan sunggu 2,
maka Kita akan menerima apa yang Kita mau atau harapkan.
· Berserah. Kita dapat membuka Alkitab
Kita di 2 Tim 2:22 disitu disebutkan
bahwa Kita harus berseru kepada-Nya dengan hati yang murni atau dengan kata
lain dengan kesungguh2an.
Kita Sudah
tau apa dampak jika Kita tidak dapat mengendalikan dirinya Dan Cara agar Kita
dapat mengendalikan diri, sebenarnya MENGAPA
Kita harus mengendalikan diri?
Jawabannya :
· Untuk dapat menjadi serupa
dengan-Nya. Ayatnya terdapat didalam Matius
5:48 yang intinya Kita harus dapat menjadi sempurna, agar sama seperti Bapa
Kita yang disorga sempurna.
·
Karena
itu kehendak Allah. Seperti yang terdapat di buku tulisan EGW Para Nabi Dan Bapa, vol 2, p.162.2 “..dengan
perintah Allah sendiri telah ditempat di bawah suatu tugas yang Paling khidmat
yakni melaksanakan Pengendalian Diri” dan Para Nabi Dan Bapa, vol 1,
p.401.3 “Allah telah menjadikan sifat Pengendalian Diri Dan bijaksana it sebagai alat until
memelihara hidup daripada pembeas umatNya itu.”
·
Dapat
menjadi teladan bagi orang lain
·
Supaya
tidak jatuh kedalam dosa. Ayatnya erdapat di dalam 2 Tim 2:23-25 disitu disebutkan bahwa Kita tidak boleh
bertengkar,tapi seharusnya Kita dapat menjadi orang yang ramah. Mengapa? Karena
orang yang ramah adalah orang yang mudah untuk diterima di lingkungan
masyarakat, sehingga Kita dapat menjadi terang bagi orang lain.
·
Tidak
terpengaruh oleh dunia. Ayatnya terdapat didalam Roma 12:2 yang intinya tentang bagaimana Kita dapat mengendalikan
diri Kita terhadap pengaruh2 Dunia, sehingga Kita tidak menjadi serupa dengan
dunia ini.
Lalu,Dari KAPAN seharusnya Kita belajar
mengendalikan diri?
Jawabannya :
Dari kecil. Kita dari kecil selalu diajar oleh orang tua Kita Hal2 yang baik
berulang ulang. Itulah yang menyebabkan Kita dapat bertumbuh dengan mempunyai sifat
Pengendalian Diri yang baik.
Tetapi, meskipun orang tua Kita
mengajarkan berulang2 tentang Hal yang baik kepada Kita tetapi Kita tidak mau
mendengarkannya, maka itu semua adalah so-so. Itulah sebabnya Pengendalian diri itu beasal dari Kita sendiri . Seperti yang
terdapat di dalam Matius 5:37 yang
intinya jika Ya makan katakan Ya , Dan jika Tidak maka katakan Tidak. Jika Kita
Sudah dapat melakukan Hal tersebut dengan benar, maka artinya Kita Sudah dapat mengendalikan
diri dengan baik.
Lalu, SIAPAKAH yang harus dapat mengendalikan
diri?
Jawabannya :
Kita semua
Contohnya
adalah Yesus. Saat Yesus dicobai di padang gurun saat Ia sedang berpuasa. Saat
ini Kita juga sedang dicobai di Dunia ini. Tapi bedanya adalah, Yesus dapat
mengendalikan diri dengan baik.
Tapi, Kita pasti berkata “ya iyalah, Yesus Kan Anak Allah. Ya pastilah
Ia tidak berdoa atau tergoda” Ya memang benar Yesus adalah Anak Allah, tapi
jangan lupa , bahwa Ia juga 100% manusia yang sama seperti Kita. Kita dapat
melihatnya didalam Alkitab bukti2 bahwa Yesus juga sama seperti Kita.
Yesus Haus ayatnya terdapat
di dalam Yohanes 18:48
Yesus
Lapar ayatnya terdapat di dalam Matius
4:2
Yesus
Lelah ayatnya terdapat di dalam Yohanes
4:6
Tapi, Yesus Tidak Berdosa , ayatnya terdapat di dalam Ibrani 4:15
Itu artinya, Kita juga dapat menjadi seperti Yesus,
Karena Kita juga merasakan apa yang Ia rasakan seperti Haus,Lapar,Lelah. Tapi,
semua kembali kepada diri Kita sendiri . Apakah Kita mau menjadi sperti Dia? Apakah
Kita may mengendalikan diri Kita dengan baik agar Kita tidak mudah terjerumus
dalam dosa?
Jadi kesimpulan yang
dapat Kita ambil dari firman Tuhan pada malam Hari ini adalah
·
Kita harus dapat mengendalikan diri ,
sehingga Kita dapat menangkis godaan2 yang datang kedalam kehidupan Kita ,
dengan Cara Kita hidup di dalam Yesus.. Seperti yang terdapat di buku Kebahagiaan Sejati 52.1 bab 7 tentang Ujian
Penurutan yang isinya “Sebab itulah jikalau seorang hidup di
dalam Kristus, maka ialah kejadian yang baharu; maka perkara perkara yang lama
itu Sudah lenyap, bahkan yang baharu Sudah terbit (2 kor 5:17)
·
Kita harus mengendalikan diri sehingga Kita
dapat bertarak berubah untuk dapat menjadi seperti Dia.
·
Kita harus dapat mengendalikan diri until
menjadi orang yang ramah, sehingga Kita dapat menjadi terang Dan berkat bagi
orang lain di MANAPUN Kita berada Dan menjadi kepuji Dan kemuliaan bagi
nama-Nya.
Tuhan
memberkati. AMIN.
0 komentar:
Posting Komentar