Sabtu, 07 Juli 2018

Kepada Bapak/Ibu guru Dan teman-teman, saya ucapkan selamat malam. Saya mengucap syukur Dan berterima kasih kepada Tuhan atas berkat Dan rahmatnya sehingga Kita dapat berkumpul kembali Dan berbakti di tempat ini.Tak lupa juga, saya berterima kasih kepada rapat Dewan guru yang telah memberikan kesempatan bagi says until membawakan firman Tuhan pada saat ini, Baiklah sebelum saya memulai acara pada malam Hari ini, Mari sama-sama Kita berdoa “Bapa kami yang disorga , terima kasih untuk berkatmu pada Hari, pada saat ini kami akan mendngarkan firman Tuhan, biarlah apa yang kami dengarkan pada malam inI dapat menjadi berkat bagi Kita semua, inilah do yang kami sampaikan , sempurnakanlah doa yang tidak sempurna ini, kami berdoa dalam namaMu dalam ama Yesus AMIN.” Baiklah, judul pekabaran firman Tuhan yang saya bawakan pada malam Hari ini berjudul “TEMPERANCE”
Pendahuluan:
Sebenarnya apa sih temperance itu? Seberapa pentingkan temperance itu? Temperance adalah pengendalian diri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pengendalian adalah perbuatan mengendalikan ; pengekangan ( biasanya terhadap hawa nafsu)
Diri adalah orang atau seorang.
Jadi jika bisa disimpulkan bahwa pengendalian diri itu adalah pengekangan hawa nafsu terhadap diri sendiri.
Pengendalian diri itu sangatlah penting bagi Kita semua. Baik dalam Hal berpakaian,berbicara,berfikir,juga dalam Hal makanan. Semua yang Kita lakukan memerlukan pengendalian diri yang baik. Jika Kita tidak dapat mengendalikan diri dengan baik, maka akan Ada dampak yang akan Kita terima. Seperti contoh yang terdapat di dalam Alkitab :
·       Daud yang tidak dapat mengendalikan dirinya, sehingga dampaknya adalah ia menginyip Betsyeba yang sedang Mandi
·       Lot yang tidak dapat mengendalikan nafsunya saat ia sedang meminum anggur, Dan dampaknya ia memerkosa anaknya sendiri
·       Hawa yang tidak dapat menahan nafsunya , sehingga ia memakan buah pengetahuan baik Dan jahat Dan memberikan nya kepada Adam, sehingga dampaknya adalah mereka jatuh didalam dosa
Isi :
Dari apa yang Sudah ketahui melalui contoh2 dari Alkitab tersebut, maka
 APA akibatnya jika Kita tidak dapat mengendalikan dirinya Kita?
Jawabannya : NAFSU
Contohnya : Dalam Hal makanan, Kita seharusnya makan sebelum lapar Dan berhenti sebelum kenyang. Jika terlalu verlebihan makan akan menyebabkan obesitas,dll.
Penelitian : “orang yang membatasi jumlah kalori akan hidup lebih lama. Lebih dari 2000 penelitian mendukung bahwa diet rendah kalori yang optimal akan memperpanjang hidup 30%-50% . Jika dalam Hal makanan Kita tidak dapat mengendalikan nafsu Kita, maka Kita akan menjadi orang yang rakus. Orang yang rakus berarti orang yang tidak dapat mengendalikan nafsu.
Mengenai Nafsu , jika Kita lihat di dalam Amsal 23:2-3 disitu dikatan bahwa “makanan yang sedap adalah menipu” . Itu artinya Kita sebagi manusia Hanya ingin yang yang enk2nya saja. Jika Kita Sudah merasa senang , maka lama Kelamaan sikap pengendalian diri kitapun akan berkurang, itulah yang menyebabkan Kita tidak dapat membedakan Mana keinginan Dan Mana kebutuhan.
Lalu, BAGAIMANA caranya agar Kita dapat mengendalikan diri dengan baik?
Jawabannya :
·       Kita dapat membuka Alkitab Kita di Galatia 5:22-23. Disitu disebutkan “tidak Ada yang menentang hal2 itu” itu artinya Kita harus dapat melakukan apa yang  firman-Nya katakan. Sehingga, Kita dapat bertarak untuk dapat menjadi seperti Dia
·       Berdoa. Di dalam Matius 21:22 bahwa jika Kita meminta kepada-Nya dengan sunggu 2, maka Kita akan menerima apa yang Kita mau atau harapkan.
·       Berserah. Kita dapat membuka Alkitab Kita di 2 Tim 2:22 disitu disebutkan bahwa Kita harus berseru kepada-Nya dengan hati yang murni atau dengan kata lain dengan kesungguh2an.
Kita Sudah tau apa dampak jika Kita tidak dapat mengendalikan dirinya Dan Cara agar Kita dapat mengendalikan diri, sebenarnya MENGAPA Kita harus mengendalikan diri?
Jawabannya :
·       Untuk dapat menjadi serupa dengan-Nya. Ayatnya terdapat didalam Matius 5:48 yang intinya Kita harus dapat menjadi sempurna, agar sama seperti Bapa Kita yang disorga sempurna.
·       Karena itu kehendak Allah. Seperti yang terdapat di buku tulisan EGW Para Nabi Dan Bapa, vol 2, p.162.2 “..dengan perintah Allah sendiri telah ditempat di bawah suatu tugas yang Paling khidmat yakni  melaksanakan Pengendalian Diridan Para Nabi Dan Bapa, vol 1, p.401.3 “Allah telah menjadikan sifat Pengendalian Diri Dan bijaksana it sebagai alat until memelihara hidup daripada pembeas umatNya itu.”
·       Dapat menjadi teladan bagi orang lain
·       Supaya tidak jatuh kedalam dosa. Ayatnya erdapat di dalam 2 Tim 2:23-25 disitu disebutkan bahwa Kita tidak boleh bertengkar,tapi seharusnya Kita dapat menjadi orang yang ramah. Mengapa? Karena orang yang ramah adalah orang yang mudah untuk diterima di lingkungan masyarakat, sehingga Kita dapat menjadi terang bagi orang lain.
·       Tidak terpengaruh oleh dunia. Ayatnya terdapat didalam Roma 12:2 yang intinya tentang bagaimana Kita dapat mengendalikan diri Kita terhadap pengaruh2 Dunia, sehingga Kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini.
Lalu,Dari KAPAN seharusnya Kita belajar mengendalikan diri?
Jawabannya : Dari kecil. Kita dari kecil selalu diajar oleh orang tua Kita Hal2 yang baik berulang ulang. Itulah yang menyebabkan Kita dapat bertumbuh dengan mempunyai sifat Pengendalian Diri yang baik.
       Tetapi, meskipun orang tua Kita mengajarkan berulang2 tentang Hal yang baik kepada Kita tetapi Kita tidak mau mendengarkannya, maka itu semua adalah so-so. Itulah sebabnya Pengendalian diri itu beasal dari Kita sendiri . Seperti yang terdapat di dalam Matius 5:37 yang intinya jika Ya makan katakan Ya , Dan jika Tidak maka katakan Tidak. Jika Kita Sudah dapat melakukan Hal tersebut dengan benar, maka artinya Kita Sudah dapat mengendalikan diri dengan baik.
Lalu, SIAPAKAH yang harus dapat mengendalikan diri?
Jawabannya : Kita semua
Contohnya adalah Yesus. Saat Yesus dicobai di padang gurun saat Ia sedang berpuasa. Saat ini Kita juga sedang dicobai di Dunia ini. Tapi bedanya adalah, Yesus dapat mengendalikan diri dengan baik.
  Tapi, Kita pasti berkata “ya iyalah, Yesus Kan Anak Allah. Ya pastilah Ia tidak berdoa atau tergoda” Ya memang benar Yesus adalah Anak Allah, tapi jangan lupa , bahwa Ia juga 100% manusia yang sama seperti Kita. Kita dapat melihatnya didalam Alkitab bukti2 bahwa Yesus juga sama seperti Kita.
        Yesus Haus ayatnya terdapat di dalam Yohanes 18:48
        Yesus Lapar ayatnya terdapat di dalam Matius 4:2
        Yesus Lelah ayatnya terdapat di dalam Yohanes 4:6
        Tapi, Yesus Tidak Berdosa , ayatnya terdapat di dalam Ibrani 4:15
Itu artinya, Kita juga dapat menjadi seperti Yesus, Karena Kita juga merasakan apa yang Ia rasakan seperti Haus,Lapar,Lelah. Tapi, semua kembali kepada diri Kita sendiri . Apakah Kita mau menjadi sperti Dia? Apakah Kita may mengendalikan diri Kita dengan baik agar Kita tidak mudah terjerumus dalam dosa?
Jadi kesimpulan yang dapat Kita ambil dari firman Tuhan pada malam Hari ini adalah
·       Kita harus dapat mengendalikan diri , sehingga Kita dapat menangkis godaan2 yang datang kedalam kehidupan Kita , dengan Cara Kita hidup di dalam Yesus.. Seperti yang terdapat di buku Kebahagiaan Sejati 52.1 bab 7 tentang Ujian Penurutan yang isinya  “Sebab itulah jikalau seorang hidup di dalam Kristus, maka ialah kejadian yang baharu; maka perkara perkara yang lama itu Sudah lenyap, bahkan yang baharu Sudah terbit (2 kor 5:17)
·       Kita harus mengendalikan diri sehingga Kita dapat bertarak berubah untuk dapat menjadi seperti Dia.
·       Kita harus dapat mengendalikan diri until menjadi orang yang ramah, sehingga Kita dapat menjadi terang Dan berkat bagi orang lain di MANAPUN Kita berada Dan menjadi kepuji Dan kemuliaan bagi nama-Nya.

Tuhan memberkati. AMIN.



0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts